Indonesia Malaysia Perang Rakyat Pesisir Sumatera Tak Ikut

Ganyang Malaysia emangnya ada untungnya ? Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Irgan Chaerul Mahfidz berani memastikan, andai saja Indonesia jadi berperang dengan Malaysia, maka dipastikan masyarakat yang ada di pesisir timur pulau Sumatera, tidak akan ikut berperang.

"Tidak akan ikut berperang karena kedekatan kultural dan hubungan persaudaraan yang erat. Bahkan adanya proses kawin mawin antar keluarga diantara dua negeri yang punya budaya sama, yakni Melayu," ujar Irgan kepada tribunnews.com, Rabu (1/9/2010).

Bagi puak Melayu, imbuh Irgan, tindakan melempar kotoran ke Kedubes Malaysia yang dilakukan aktivis Bendera, sesungguhnya tidak hanya pukulan bagi warga Malaysia. Tetapi, juga melukai hati masyarakat Melayu, yang saling punya tradisi saling menghormati, saling menghargai.
"Tidak akan ikut berperang karena kedekatan kultural dan hubungan persaudaraan yang erat. Bahkan adanya proses kawin mawin antar keluarga diantara dua negeri yang punya budaya sama, yakni Melayu,"
Irgan Chaerul Mahfidz
"Tidak menghina dina dengan cara-cara yang kurang elok. Bagi masyarakat Melayu yang umumnya berdiam di pesisir timur Sumatera, persoalan kedaulatan NKRI adalah harga mati. Dan tidak ada satu negara apapun yang berhak mengganggu kedaulatan termasuk Malaysia, Namun segala hal yang berkaitan dengan kemarahan dan bentuk proses, hendaknya tidak melampau batas adat ketimuran yang selama ini dipelihara dengan baik," paparnya.

Perang, Irgan menegaskan, bukan penyelesaian bahkan menyengsarakan. Karenanya, kepada Presiden SBY untuk tidak terpancing atas berbagai provokasi yang akhirnya menghancurkan hubungan kedua negara.

0 komentar:

Posting Komentar