Suster Keramas Rin Sakuragi

Ketua MUI Kota Balikpapan KH M Idris meminta kepada manajemen bioskop yang ada di Kota Balikpapan untuk tidak memutar film Suster Keramas.

Pasalnya, film itu menampilkan adegan pornografi yang bisa mempengaruhi perilaku masyarakat di Kota Balikpapan. "Kota ini memiliki visi-misi Madinatul Iman, maka sudah selayaknya film yang berbau pornografi tidak diputar di sini," kata Idris, Minggu (10/1).

Menurut Idris, akhir-akhir ini banyak terjadi kerusakan moral di kalangan pelajar di Kota Balikpapan. Sebagian dari mereka mengakui karena terpengaruh oleh tontonan. Jika film seperti Suster Keramas juga ikut diputar di Balikpapan, maka dapat meracuni masyarakat, terutama anak-anak muda. Mereka pun akan mencoba melakukan yang ada dalam adegan film tersebut.

Film yang dibintangi bintang porno Jepang, Rin Sakuragi, pengganti Miyabi tersebut direncanakan akan diputar serentak. "Tidak ada nuansa pendidikan pada film itu tetapi justru dapat merusak moral generasi muda. Sudah bisa dipastikan bahwa jika film itu diputar, penontonnya didominasi oleh kalangan remaja," katanya.

Film garapan Maxima Picture tersebut menggambarkan kedatangan seorang gadis Jepang ke Indonesia untuk mencari saudaranya yang bekerja sebagai perawat. Persoalan yang kemudian banyak menuai kecaman adalah film horor yang dibintangi gadis kelahiran Hyogo, Jepang, 3 Maret 1989, itu tidak terlepas dari adegan porno yang diperankan Rin Sakuragi.

Pada salah satu adegannya, pengganti Miyabi itu terlihat memamerkan kemolekan tubuhnya pada dua pemuda. Inilah yang dikhawatirkan bisa merusak generasi muda Kota Balikpapan. Idris meminta setiap tayangan yang bisa merusak moral masyarakat untuk tidak ditayangkan di Kota Balikpapan.

0 komentar:

Posting Komentar